tugas mandiri 3 pendidikan agama dan asah skill - kampus milenial ITBI
Nama : Rika Aulia
Kelas : pagi
Jurusan : sistem informasi akutansi
1.muslim
Deskripsikan sejarah Al Qur'an
=> Allah SWT menurunkan ayat pertama Alquran pada bulan Ramadan. Meski ada sejumlah perbedaan, namun mayoritas ulama berpendapat 17 Ramadan --13 tahun sebelum hijriah-- dipercaya sebagai malam nuzulul quran (turunnya Alquran). Sebagian meyakini tanggal tersebut bertepatan dengan 10 Agustus 610 masehi.
Alquran diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Muhammad SAW di Gua Hiro, Mekkah, Arab Saudi. Setelah itu Alquran turun berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Sebagian meriwayatkan Alquran turun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Selama itu, Alquran difirmankan Allah kepada Muhammad sebanyak 30 juz atau 114 surat atau sekitar 6666 ayat. Alquran turun di dua tempat, yaitu di Mekkah (yang kemudian ayatnya disebut Makkiyah) dan Madinah (disebut ayat Madaniyah).
Turunnya firman Allah yang pertama sekaligus menandakan 'pelantikan' Muhammad menjadi seorang nabi.
• Quran menurut Dr. Subhi Al Salih berarti “bacaan”. Sedangkan dari segi kebahasaan, sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a yang artinya membaca. Al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari atau 23 tahun, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Al-Quran adalah wahyu yang diturunkan dari langit oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril a’s.
Sejarah penurunannya selama 23 tahun secara berangsur-angsur telah memberi kesan yang sangat besar dalam kehidupan seluruh manusia. Al- quran diturunkan dalam 2 periode yaitu periode mekkah dan periode madinah. Sejarah kodifikasi Al- quran diturunkan dari zaman Rasullah SAW , zaman Khalifah Abu Bakar as Sidiq, zaman khalifah Umar bin Khatab, zaman khalifah Usman bin. Al-Qur’an sebagai kitab suci terbesar telah menyedot perhatian banyak orang.
Dalam pandangan umat islam, al-Qur’an merupakan teks yang diwahyukan Allah SWT kepada nabi Muhammad sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia. kitab suci ini diturunkan untuk menjawab persoalan-persoalan nyata yang muncul di tengah kehidupan manusia. Ia adalah kitab bacaan yang mendapatkan kedudukan istimewa.
- Rumusan masalah
Bagaimana proses penurunan Al-qur’an dari masa ke masa?
Apa faktor pendorong adanya penulisan Al-Qur’an.
- PENGERTIAN AL-QURAN
• Pengertian Etimologi (bahasa)
Para ulama telah berbeda pendapat dalam menjelaskan kata Al-Quran dari sisi : derivasi (isytiqaq), cara melapalkan (apakah memakai hamzah atau tidak ), dan apakah ia merupakan kata sifat atau kata jadian. Menurut para ulama cara melapalkan menggunakan hamzah terpecah menjadi dua pendapat:
1. Sebagian dari mereka, diantaranya Al-Lihyani, berkata bahwa kata “Al-Quran” merupakan kata jadian dari kata dasar “qara’a” (membaca) sebagaimana kata rujhan dan ghufran. Kata jadian ini kemudian dijadikan sebagai nama bagi firman Allah yang ditunkan kepada Nabi kita, Muhammad SAW. Penamaan ini masuk kedalam kategori “tasmiyah al-maf’ul bi al-mashdar “ (penamaan isim maf’ul dengan isim masdhar). Mereka merujuk firman Allah pada surat Al-Qiyamah [75] ayat 17-18 :
Artinya :
“Sesungguhnya atas tanggungan kami-lah mengumpulkannya (didalamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaanya itu.”(Q.S.Al-Qiyamah:17-18)
2.Sebagian dari mereka, diantaranya Al-Zujaj, ,mejelaskan bahwa kata “Al-Quran”merupakan kata sifat yang berasal dari kata dasar “al-qar” yang artinya menghimpun. Kata sifat ini kemudian dijadikan nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, karena kitab itu menghimpun surat, ayat, kisah, perintah, dan larangan. Atau karena kitab ini menghimpun intisari kitab-kitab suci sebelumnya.
Para ulama yang mengatakan bahwa cara melafalkan kata “Al-Quran” dengan tidak menggunakn hamzah pun terpecah menjadi dua kelompok :
1. Al-Asy’ari mengatakan bahwa kata alquran diambil dari kata kerja “qarana” (menyertakan) karena Alquran menyertakan surat, ayat, dan huruf-huruf.
2.Al-Farra’ menjelaskan bahwa kata Alquran diambil dari kata dasar “qarain” (pemguat) karena Al-Quran terdiri dari ayat-ayat yang saling menguatkan dan terdapat kemiripan antara satu ayat dengan ayat-ayat yang lainnnya.
Pendapat lain bahwa Al-quran sudah merupakan, bukan merupakan derivasi, bagi kitab yang telah diturunkan kepada Muhammad SAW.
- Sejarah turunnya al-qur’an kepada nabi muhammad saw
1. Waktu turunya alqur’an
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur berupa beberapa ayat dari sebuah surat atau sebuah surat ynag pendek secara lengkap. Dan penyampaian Al-Qur’an secara keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun, yakni 13 tahun waktu nabi masih tingggal di makkah sebelum hijrah dan 10 tahun waktu nabi hijrah ke madinah.
Sedangka permulaan turunya Al-Qur’an adalah pada malam lailatul qadar, tanggal 17 Ramadhan pada waktu Nabi telah berusia 41 tahun bertepatan tanggal 6 Agustus 610 M, sewaktu beliau sedang berkhalwat (meditasi ) di dalam gua hira’ di atas Jabal Nur. Ayat yang pertama kali turun adalah 1-5 surah al-alaq:
إقراء با سم ربك الذى خلق.خلق الإنسان من علق. إقراء وربك الآكرم. الذى علم بالقلم . علم الإنسان مالم يعلم
Sedangkan wahyu yang terakhir yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah surat Al-Maidah:3, pada waktu nabi sedang berwukuf di Arafah melaukan Haji Wada’pada tanggal 9 Dzul hijjah 10 H, yaitu ayat:
اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتى ورضيت لكم الاسلام دينا.
Artinya:
pada hari ini telah ku-sempurnakan untukmu agamamu dan telah ku-cukupkan nikmat-ku kepadamu, serta ku-ridhai bagimu Islam sebagai agamamu
2. periodesasi turunya alqur’an
Masa turunnya Al-Qur’an sealam 22 tahun lebih tersebut terbagi dalam dua periode, sebagai berikut:
1. Periode pertama adalah Makkah. Yaitu, Wahyu Ilahi yang diturunkan sebelum hijrah tersebut di sebut surat/ ayat makkiyah merupakan 19/30 dari Al-Qur’an, yang menurut Ahli Tahkiq selama 12 tahun 5 bulan dan lebih 13 hari. Dan terdiri dari 90 surah yang mencakup 4.773 ayat. surat dan ayatnya pendek-pendek dan gaya bahasanya singkat-padat ( Ijaz ), karena sasaran pertama dan utama pada periode ini adalah orang-orang arab asli ( Suku Quraisy )yang sudah tentu paham benar akan bahasa Arab. Mengenai isi surat/ayat Makkiyah pada umumnya berupa ajakan untuk bertauhid yang murni atau ketuhanan yang Maha Esa secara murni dan juga tentang pembinaan mental dan akhlaq.
2. Periode kedua adalah periode Madinah. Yaitu, wahyu Ilahi yang turun sesudah hijrah disebut surat/ayat Madaniyyah dan merupakan 11/30 dari Al-Qur’an. Selam 9 tahun 9 bulan lebih 9 hari, yang terdiri dari 24 surah yang meliputi 1463 ayat. surat dan ayatnya panjang-panjang dan gaya bahasanya panjang lebar dan lebih jelas ( Ithnab ), karena sasarannya bukan hanya orang-orang arab asli, melainkanjuga non arab dari berbagai bangsa yang telah mulai masuk islam dan sudah tentu mereka belum menguasai bahasa arab. Mengenai isi surat/ayat Madaniyyah pada umumnya berupa norma-norma hukum untuk pembentukan dan pembinaan suatu masyarakat / umat islam dan Negara yang adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.
3. Hikmah Diwahyukannya Alquran Secara Berangsur-Angsur
Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai malam 17 ramadhan tahun 41 dari kelahiran nabi, sampah 9 dhulhijah haji wadha tahun 63 dari kelahiran nabi atau tahun 10 hijriah.
Proses turunnya Al-quran kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui tiga tahap yaitu :
1. Al-quran turun secara sekaligus dari Allah ke lauh al-mahfuzh, yaitu suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala ketentuan dan kepastian Allah. Proses ini diisyaratkan dalam Q.S. Al-Buruj (85) : 21-22 yang artinya : “Bahkan yang didustakan mereka ialah Al-Quran yang mulia. Yang (tersimpan) dalam lauh al-mahfuzh”
1. Al-Quran diturunkan dari lauh al-mahfuzh itu ke bait al-izzah (tempat yang berada di langit dunia). Proses ini diisyaratkan dalam surat Al-Qadar (97) : 1. Yang artinya “Sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan.
2. Al-Quran diturunkan dari bait al-izzah ke dalam hati Nabi dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Proses ini diisyaratkan dalam surat Q.S. Asy-Syu’ara’ (26) : 193 – 195 yang artinya, “..Dia dibawa turun oleh ar-ruh al-amin (jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas”.
3. Al-Quran di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui Malaikat Jibril, tidak secara sekaligus, melainkan turun sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, sering wahyu turun untuk menjawab pertanyaan para sahabat yang dilontarkan kepada Nabi atau untuk membenarkan tindakan Nabi SAW.
Dalam kenyataan tersebut terkandung hikmah dan faedah yang besar, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Furqan (25) : 32, yang artinya ” Berkatalah orang-orang yang kafir, ‘mengapa Al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja’, Demikianlah supaya kami perkuat hatimu dengannya dan Kami menbacakannya secara tartil.”
Disamping hikmah yang telah diisyaratkan ayat di atas, masih banyak hikmah yang terkandung dalam hal diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur, antara lain sebagai berikut :
1. Memantapkan hati Nabi
2. Menentang dan melemahkan para penentang Al-Quran
3. Memudahkan untuk dihafal dan dipahami
4. Mengikuti setiap kejadian dan melakukan penahapandalam penetapan syari’at
5. Membuktikan dengan pasti bahwa Al-Quran turun dari Allah yang Mahabijaksana.
Komentar
Posting Komentar